Bendera 11 Negara Anggota ASEAN
Bendera 11 Negara Anggota ASEAN
Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memasang bendera 11 negara anggota ASEAN di kawasan Bundaran Tugu Satam.
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Senin, mengatakan pemasangan bendera 11 anggota ASEAN tersebut dilakukan guna menyambut pertemuan High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI).
"Forum ASEAN HLTF-EI akan berlangsung pada 1-3 Maret mendatang," katanya.
Ia mengatakan kesebelas bendera tersebut adalah Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste.
Isyak menjelaskan Belitung memastikan diri siap menjadi tuan rumah pertemuan High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) tahun 2023 pada 1-3 Maret mendatang.
"Kami bersyukur Belitung dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN HLTF-EI pada 1-3 Maret nanti," ujarnya.
Menurut dia pertemuan HLTF-EI merupakan pertemuan tingkat tinggi satuan tugas ekonomi negara-negara ASEAN.
"Jadi yang nanti dibahas di dalam pertemuan tersebut adalah kondisi ekonomi negara-negara ASEAN," ujarnya.
Ia menyebutkan sebanyak 11 negara anggota ASEAN dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat tinggi tersebut.
"Para delegasi akan tiba dan mulai berdatangan di Belitung pada 28 Januari nanti," ujarnya.
Isyak menilai pertemuan ini memiliki manfaat penting bagi Belitung dalam mempromosikan peluang investasi dan pariwisata.
Dikatakan dia Pertemuan ASEAN HLTF-EI merupakan pertemuan tingkat internasional keempat yang berlangsung di Belitung setelah pertemuan bilateral Indonesia - Singapura, Development Ministerial Meeting (DMM) G20 dan World Ocean Assessment 2022.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi melalui Kemenko Perekonomian yang telah memberi kesempatan kepada Belitung untuk menjadi tuan rumah pertemuan internasional," katanya.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Belitung akan melakukan persiapan guna menyambut pertemuan ASEAN HLTF-EI yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
"Kami akan melakukan branding di sejumlah titik kota Tanjung Pandan dengan logo ASEAN sehingga lebih menarik," ujarnya.
Selain itu, lanjut Isyak, pihaknya juga mempersiapkan pelaku UMKM beserta produknya untuk tampil di lokasi acara pertemuan.
"Nanti kami akan promosikan produk UMKM Belitung untuk menjadi oleh-oleh bagi para delegasi," katanya.
Ia berharap pertemuan ASEAN HLTF-EI akan semakin memperkenalkan Belitung di kawasan negara ASEAN.
"Selain dengan Singapura dan Malaysia yang selama ini sudah mengenal dan menjalin hubungan dengan Belitung," ujarnya.
Pewarta: KasmonoEditor: Agus Setiawan Copyright © ANTARA 2023
Belanja di App banyak untungnya:
Bendera Malaysia atau disebut pula bendera Jalur Gemilang[1] adalah bendera nasional Malaysia. Bendera ini bercorak 14 garis (jalur) merah dan putih (melintang) yang sama lebar, bermula dengan garis merah di sebelah atas dan berakhir dengan jalur putih yang melambangkan jumlah anggota dalam persekutuan 13 negara bagian plus wilayah federal.
Jalur Gemilang bercorak 14 garis (jalur) merah dan putih (melintang) yang sama lebar, di mana jumlah 13 melambangkan jumlah negara bagian atau persekutuan, yaitu Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Pulau Pinang, Perak, Perlis, Sabah, Sarawak, Selangor dan Terengganu
Bagian yang berwarna biru tua di atas sebelah kiri membawa ke bawah hingga atas jalur merah yang kelima melambangkan perpaduan rakyat Malaysia. Bagian biru tua memuat gambar bulan sabit melambangkan Agama Islam - agama resmi Malaysia.
Bintang pecah 14 adalah tanda perpaduan 13 buah negeri dan Kerajaan Persekutuan. Warna kuning pada anak bulan dan bintang adalah warna Diraja bagi Duli-duli Yang Maha Mulia Raja-raja. warna merah pula melambangkan keberanian dan warna putih pula melambangkan kesucian.yang terakhir pula iaitu warna biru melambangkan perpaduan.
Gagasan awal Jalur Gemilang muncul pada tahun 1949, dengan persetujuan Majlis Raja-Raja dibentuk sebuah lembaga untuk mempertimbangkan dan membuat akun yang berhubung dengan rancangan bendera bagi Persekutuan Tanah Melayu yang baru. Untuk tujuan itu diadakan kompetisi untuk merancang bendera Persekutuan Tanah Melayu yang baru pada 1949. Pertandingan peringkat kebangsaan ini dianjurkan oleh Majlis Perundangan Persekutuan dan disertai oleh 373 karyawan. Dari jumlah tersebut, tiga rancangan bendera baru bagi Persekutuan Tanah Melayu telah dipilih.
Rancangan terakhir dipilih
Setelah diubah beberapa kali, rancangan terakhir diteliti pada pertemuan rapat Raja-Raja pada 22 dan 23 Februari 1950. Pada 19 April 1950, Pertemuan Perundangan Persekutuan meluluskan usul yang dikemukakan oleh Pemangku Ketua sekretaris Negara sebagai berikut:
"That in the opinion of this Council the Flag of the Federation of Malaya should be as follows:- Eleven horizontal stripes alternately red and white in colour, the uppermost stripe being red, having a blue quarter with a cresent and eleven pointed star in yellow superimposed, the standard size of the flag to be six feet by three feet."
Rancangan bendera tersebut diterima oleh Raja George VI pada 19 Mei 1950. Dengan demikian, untuk pertama kalinya bendera Persekutuan Tanah Melayu dikibarkan dalam satu majelis mengibarkan bendera tersebut yang dianjurkan oleh Pesuruhjaya Tinggi Britania pada 26 Mei 1950 di halaman Istana Sultan Selangor dengan dihadiri oleh DYMM Raja-Raja Melayu dan Pegawai-pegawai Raja George VI.
Dimasukkannya Sabah, Sarawak dan Singapura ke dalam Persekutuan Tanah Melayu telah melahirkan sebuah negara baru yaitu Malaysia. Dengan pencantuman itu, bendera Persekutuan Tanah Melayu disesuaikan untuk memasukkan negeri-negeri yang baru. Raja-Raja Melayu dan para gubernur dalam satu Persidangan Majlis Raja-Raja menjelang pembentukan Malaysia mengizinkan dirancangnya Bendera Malaysia dengan mengikuti pola Bendera Persekutuan Tanah Melayu dengan penyesuaian pada bilangan garis-garis bintang pecah 14 untuk menunjukkan 14 buah negeri baru bagi Persekutuan Malaysia.
Singapura berpisah dari Malaysia pada tanggal 9 Agustus 1965, namun jalur-jalur dan bintang pecah 14 terus ditetapkan hingga sekarang. Kini jalur-jalur dan bintang berpenjuru 14 melambangkan keanggotaan yang sama dalam Persekutuan 13 negeri dan Kerajaan Persekutuan.
Asal-usul nama Jalur Gemilang
Nama bendera Malaysia diajukan oleh Tun Mahathir bin Mohammad pada malam 31 Agustus 1997 sehubungan dengan peringatan hari Kemerdekaan ke-40 negara itu di Lapangan Merdeka. Jalur menggambarkan bendera Malaysia yang mempunyai 14 jalur merah dan putih. Jalur pada bendera Malaysia ini menggambarkan satu haluan yang lurus, arah tujuan yang sama yang diikuti oleh seluruh rakyat negara ini dari Perlis hingga ke Sabah menuju kegemilangan bangsa dan negara. Gemilang berarti bercahaya, terang-benderang dan cemerlang. Karena itu, Jalur Gemilang melambangkan kecemerlangan negara Malaysia dan rakyat Malaysia dalam mengarungi kehidupan baik di dalam maupun di luar negeri. Kesungguhan, kegigihan dan kesanggupan rakyat untuk meningkatkan citra negara, sesungguhnya senantiasa mendapat petunjuk dan pedoman yang terang lagi jelas.
Sebelum bendera Malaysia diberikan nama "Jalur Gemilang", telah dibuat sebuah lagu untuk bendera Malaysia tanpa menggunakan nama tertentu, hanya disebut sebagai "Bendera Malaysia" atau "Benderaku". Setelah bendera Malaysia diberi nama, perkataan di syair lagu yang berbunyi "Bendera Malaysia" atau "Benderaku" ditukar menjadi "Jalur Gemilang". Namun saat ini lagu tersebut diganti dengan lagu "Jalur Gemilang".
Benderaku yang gagah perkasa Merah putih kuning biru warnanya Berkibar megah penuh bercahaya Pusaka kita rakyat Malaysia Bendera Malaysia oh bendera ku Ku pertahankan sepenuh raga ku Dikaulah lambang negara berpadu Di bawah naungan Duli Tuanku Berkibar terus oh bendera ku Kau kan ku junjung sepanjang waktu Harumlah nama negara yang tercinta Padamu tempat taat dan setia Bendera Malaysia bendera kita Kemegahan rakyat kita semua Berkibar berkibar di ruang angkasa Dirgahayu bendera tercinta.
Ciptaan dan Senikata: Tony Fonseka
Merahmu bara semangat waja Putihmu bersih budi pekerti Kuning berdaulat payung negara Biru perpaduan kami semua Puncak dunia telah kau tawan Lautan luas telah kau redah Membawa semangat jiwa Merdeka Semangat jaya kami warganya Empat belas melintang jalurnya Semua negeri dalam Malaysia Satu suara satu semangat Itu sumpah warga berdaulat Jalur Gemilang di bawah naunganmu Jalur Gemilang kami semua bersatu Perpaduan ketaatan Amalan murni rakyat Malaysia Jalur Gemilang megah kami terasa Jalur Gemilang kibarkanlah wawasan Merah, putih, biru, kuning Jalur semangat kami semua (2x) Berkibarlah, berkibarlah, berkibarlah Jalur Gemilang!
Ciptaan dan Senikata: Pak Ngah & Siso Kopratasa
Kalau Moms sedang mengajarkan negara-negara tetangga Indonesia yang tergabung dalam organisasi ASEAN, Moms bisa mengajarkan bendera negara di ASEAN pada Si Kecil.
Selain mengajarkan nama negara, bahasa, lokasi, dan mata uang, fakta unik bendera negara di ASEAN juga menarik untuk dibagikan lho, Moms.
Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara beranggotakan 10 negara, termasuk Indonesia.
Masing-masing negara memiliki bendera dengan warna dan filosofi yang berbeda-beda.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang bendera negara di ASEAN, ada baiknya Moms tahu dulu negara mana saja yang menjadi anggota ASEAN dan sejarahnya!
Baca Juga: Mengenal Letak Geografis Negara ASEAN Berdasarkan Peta
Sejarah dan Daftar Negara di ASEAN
Foto: Bendera ASEAN (Wikipedia.org)
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Pendirian dilakukan dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN (Deklarasi Bangkok) oleh para Pendiri ASEAN: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Brunei Darussalam bergabung dengan ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984.
Vietnam bergabung pada tanggal 28 Juli 1995, diikuti oleh Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997.
Kamboja menjadi anggota terakhir yang bergabung pada tanggal 30 April 1999, sehingga membentuk sepuluh negara anggota ASEAN seperti yang ada hari ini.
Berikut daftar lengkap negara anggota berikut tanggal bergabung, seperti dikutip dari Setnas ASEAN.
ASEAN didirikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di negara-negara anggotanya.
Hal ini dilakukan melalui usaha bersama dalam semangat persahabatan dan kerjasama.
ASEAN juga bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan hukum internasional.
Selain itu, organisasi ini berpegang pada asas non-intervensi dalam urusan domestik negara anggota.
Kemudian, ASEAN berupaya meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dengan negara-negara lain di luar wilayah, serta menangani masalah-masalah regional secara kolektif.
Meminta pendapat umum
Perkumpulan Perundangan Persekutuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan pendapat kepada ketiga rancangan tersebut. Keputusan pendapat umum yang dikelola oleh surat kabar The Malay Mail ini disiarkan pada 29 November 1949. Keputusan akhir menunjukkan mayoritas memilih rancangan ciptaan seorang arsitek Kerajaan di Johor, yaitu Mohamad bin Hamzah.
Gambar dan Makna di Balik Bendera Negara di ASEAN
Foto: Ilustrasi Bendera Negara ASEAN (Freepik.com)
Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN, lho. Tak heran kalau hampir seluruh kegiatan ASEAN berpusat di Indonesia.
Kantor Sekretariat ASEAN berada di Indonesia, tepatnya di Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Di halamannya berkibar 11 bendera, satu bendera ASEAN dan sepuluh bendera negara di ASEAN dengan warna yang berbeda-beda.
Ingin tahu fakta-fakta menarik bendera negara di ASEAN, mulai dari warna hingga filosofinya?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Foto: Bendera Indonesia (Unsplash.com)
Bendera Indonesia disebut Sang Merah Putih yang terdiri dari dua warna, yaitu merah dan putih.
Makna yang lazim diketahui adalah merah berarti berani dan putih berarti suci.
Namun, sebenarnya di baliknya itu bendera Indonesia memiliki filosofi yang unik.
Konon, warna merah dan putih pada bendera Indonesia berasal oleh mitologi Austronesia, suku bangsa yang pernah menetap di Kepulauan Nusantara.
Di mana di dalam mitologi Austronesia, merah dimaknai sebagai langit dan putih sebagai tanah.
Namun, desain sederhana bendera ini juga disebut terinspirasi oleh bendera Majapahit kuno, yang juga memiliki warna merah dan putih.
Bendera ini pun sebelumnya digunakan oleh para pemuda dan pejuang kemerdekaan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah.
Sang Merah Putih memang merupakan simbol perjuangan Indonesia yang menempuh perjalanan panjang.
Mulai zaman kerajaan hingga masa perjuangan kemerdekaan.
Bahkan, bendera ini sempat diturunkan dan dilarang penggunaannya saat Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang dari tahun 1942 hingga 1945.
Bendera Merah Putih secara resmi diadopsi sebagai bendera nasional melalui Keputusan Presiden Indonesia No. 1 Tahun 1945.
Oleh karena itu, bendera Indonesia sangat sakral dan penggunaanya diatur oleh Undang-Undang.
Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia diwajibkan mengibarkan bendera Indonesia, tanpa terkecuali, untuk memperingati Hari Kemerdekaan.
Pengibaran Sang Merah Putih pun tak sembarangan, harus sesudah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.
Foto: Bendera Malaysia (Freepik.com)
Bendera negara di ASEAN yang punya fakta tak kalah menarik adalah bendera Malaysia yang dikenal dengan nama Jalur Gemilang.
Nama "Jalur Gemilang" yang berarti "Stripes of Glory" atau "Jalur Kemuliaan," dipilih untuk mencerminkan kebanggaan dan kesatuan di antara berbagai suku dan ras di Malaysia.
Desain bendera terdiri dari 14 jalur merah dan putih yang melambangkan kesatuan dan kerjasama di antara 14 negara bagian Malaysia.
Di kanton bendera terdapat sebuah kotak biru dengan bulan sabit dan bintang 14 sudut yang melambangkan Islam sebagai agama resmi negara.
Bulan sabit dalam bendera melambangkan prinsip-prinsip Islam dan merupakan simbol kesejahteraan, sedangkan bintang 14 sudut melambangkan kesatuan dari 14 negara bagian Malaysia.
Warna biru pada bendera melambangkan persatuan rakyat Malaysia, sementara warna merah melambangkan keberanian dan warna putih melambangkan kejujuran dan integritas.
Bendera Malaysia awalnya memiliki 11 jalur, yang masing-masing mewakili 11 negara bagian di Federasi Malaya sebelum pembentukan Malaysia.
Perubahan dari 11 ke 14 jalur diadakan untuk merefleksikan penambahan tiga wilayah baru ke dalam federasi.
Wilayah tersebut adalah Sabah, Sarawak, dan Singapura (walaupun Singapura keluar dari Malaysia pada tahun 1965).
Baca Juga: Sejarah Berdirinya ASEAN, Organisasi Regional di Kawasan Asia Tenggara
Bendera Malaysia merupakan gagasan seorang arsitek bernama Mohamad bin Hamzah, yang bekerja di...